♥ Jadi pribadi cantik, kuat, tegar, berwibawa dan bersemangat menghadapi dinamika kehidupan ^^9
hadapi semua dengan senyuman :)

Senin, 25 Maret 2013

Aku ingin memelukmu aii {}

Diposting oleh n d u u t y ♥ di 01.12 0 ocehan

Aku ingin memelukmu
Walau rengkuhan jarak itu tak pernah mengizinkan kita bertemu
Aku ingin memelukmu
Walau jemari kita belum saling menggenggam sampai detik ini
Aku ingin memelukmu
Walau kita belum bertemu
Aku ingin memelukmu
Walau tinggi badanmu jauh diatasku
Aku ingin memelukmu
Saat kamu kelelahan menjalani riuhnya aktivitas
Saat kamu rapuh dan menangis
Saat kamu merasa bahwa dunia terlalu keras untuk kau jalani sendiri
Saat kamu mengira tak seorangpun yang peduli pada perasaanmu
Aku ingin memelukmu
Saat pertama kali aku membuka mata dari tidur lelapku
Saat hanya kamu yang kulihat dibangun pagi hariku
Aku ingin memelukmu
Di bawah hangatnya sinar mentari pagi
Di bawah teriknya surya yang meradang garang
Di bawah redupnya matahari kala senja
Di bawah sinar rembulan dengan hiasan bintang dilangitnya
Aku ingin memelukmu
Saat angin dengan nakalnya menggelitikmu dan meniup lembut rambutmu
Aku ingin memelukmu
Saat rindu mengganggu laju kerja otak dan hatimu
Aku ingin memelukmu
Saat langit sedang menenun benang-benang hujan
Lalu kita saling berpeluk dibawah deras rindunya
Hanya berpayung rambut basah dengan balutan senyum bahagia
Sungguh, aku mencintaimu
Aku ingin memelukmu, sampai Tuhan memeluk kita :)

Rabu, 20 Maret 2013

Sepertinya aku mencintaimu ..

Diposting oleh n d u u t y ♥ di 23.38 0 ocehan

Awalnya, matamu dan senyummu tak berarti apa-apa bagiku. Sapa lembutmu, tutur katamu, bukan menjadi alasan senyumku setiap harinya. Semua mengalir begitu saja, kita tertawa bersama, kita menghabiskan waktu bersama, tanpa tahu bahwa cinta diam-diam menyergap dan menyeringai santai dibalik punggungmu dan punggungku. Kita saling bercanda, menertawakan diri sendiri, tanpa tahu bahwa rasa itu menelusup tanpa ragu dan mulai mengisi labirin-labirin hatimu dan hatiku.
Tatapan matamu, mulai menjadi hal yang tak biasa dimataku. Caramu mengungkapkan pendapat, tak lagi menjadi hal yang kuhadapi dengan begitu santai. Renyah suara tawamu menghipnotis bibirku untuk melengkungkan senyum manis, menyambut lekuk bibirmu yang tersenyum saat menatapku. Aku tahu semua berubah menjadi begitu indah, sejak pembicaraan yang sederhana menjadi pembicaraan spesial yang begitu menyenangkan bagiku. Aku bertanya ragu, inikah kamu yang mampu membuatku melamun sepanjang waktu?
Tanpa kusadari, namamu sering kuselipkan dalam baris-baris doa. Diam-diam aku senang menulis tentangmu, tersenyum tanpa sebab sambil terus menjentikkan jemariku. Tanpa kesengajaan, kamu hadir dalam mimpiku, memelukku dengan erat dan hangat, sesuatu yang belum tentu kutemukan dalam dunia nyata saat aku terbangun nanti. Hari-hariku kini terisi oleh hadirmu, laju otakku kini tak mau berhenti memikirkanmu, aliran darahku menggelembungkan namamu dalam setiap tetes hemoglobinnya. Berlebihan kah? Bukankah mahluk Tuhan selalu bertingkah berlebihan ketika sedang jatuh cinta?
Saat menatap matamu, ada kata-kata yang sulit keluar dari bibirku. Saat mendengar sapa manjamu, tercipta rasa yang begitu lemah untuk kutunjukkan walaupun aku sedang berada bersamamu. Aku lumpuh dan bisu, saat menatap matamu apalagi mendengar suaramu. Aku membiarkan diriku jatuh dalam rindu yang mengekang dan membuatku sekarat. Aku membiarkan diriku tersiksa oleh angan yang kau ciptakan dalam magisnya kehadiranmu. Astaga Tuhan, ciptaanMu yang satu ini membuatku pusing tujuh keliling!
Berani-beraninya kamu mengganggu pola makan dan jam tidur malamku. Setiap malam, ketika dingin menyergap tubuhku, aku malah membayangkanmu, bagaimana jika kamu memelukku? Bagaimana jika ini? Bagimana jika itu? Ah, selain indah ternyata kamu juga pandai menganggu pikiran seseorang, sehingga otakku hanya berisi kamu, kamu, dan kamu dalam berbagai bentuk!!
Sepertinya aku mencintaimu …
Pada setiap percakapan kecil yang berubah menjadi perhatian sederhana yang kamu perlihatkan padaku.
Sepertinya aku mencintaimu …
Dengan kebisuan yang kamu sampaikan padaku. Kita hanya berbicara lewat tatapan mata, kita hanya saling mengungkapkan lewat sentuhan-sentuhan kecil.
Sepertinya aku mencintaimu …
Karena aku sering merindukanmu, karena aku bahkan tak tahu mengapa aku bisa begitu menggilaimu
Sepertinya aku mencintaimu …

Minggu, 03 Maret 2013

D I A

Diposting oleh n d u u t y ♥ di 23.38 0 ocehan

Aku seringkali memerhatikan senyummu dari kejauhan. Berkali-kali tersenyum dan tertawa kecil saat bayangmu berputar-putar di otakku. Menyakitkan memang jika tahu kamu tak pernah ada di dekapku, tapi bukankah cinta juga butuh rasa sakit? Rasa sakit yang kunikmati setiap goresan lukanya .. karena mencintaimu.
Aku memang pengecut, tak berani mengucap cinta dan mengamit rindu di depanmu. Tapi .. ada beberapa sisi gelapku yang tak kamu ketahui, aku selalu mendoakanmu, merapal namamu dalam  percakapan panjangku dengan Tuhan. Memang, cinta itu terasa seperti siksa, ketika pengungkapan tertahan pada bibir kelu, ketika tatapanku hanya bisa menjagamu dari kejauhan. Di atas semua siksa itu, aku tetap mencintaimu.
Ketika tatapan kita saling bertemu, seperti ada listrik yang menjalar di tubuhku, lalu jutaan kupu-kupu menari riang di perutku. Entah harus disebut apa, yang jelas saat-saat bola matamu menyentuh bening mataku, aku seperti lupa bernafas, seakan-akan ginjal berpindah ke usus dua belas jari. Aku seperti patung yang tak berpembuluh darah. Mungkin .. perasaan aneh ini tak juga kamu rasakan, karena sosokmu selalu saja begitu, menganggapku teman biasamu. Atau mungkin saja, kamu lupa namaku, kamu tak ingat setiap abjad dalam nama lengkapku. Aku memang bukan siapa-siapa di matamu.
Tak dapat dipungkiri memang, pemendaman yang menyakitkan selalu butuh pengungkapan dan rasa yang disembunyikan harus menemukan kejelasan. Aku memutar otak, berpikir lebih keras dari biasanya. Lalu .. kutatap lagi dirimu di sudut itu, beberapa meter dariku. Ada tangan nakal yang seakan-akan menarik hatiku, menggelitik rasaku, untuk setidaknya mengucap sepatah dua patah kata. Tak peduli harus terlihat bodoh ataupun tolol di matamu. Aku hanya ingin kamu memerhatikanku, walaupun hanya sedikit, walaupun hanya sedetik !!
Kamu bukan malaikat dengan sayap indah, atau iblis menyebalkan dengan tanduk di kepala. Ini bukan soal keindahan fisik atau seberapa tebal dompetmu, ini tentang perasaan absurd yang bahkan tak kusadari. Ini tentang perasaan aneh yang merasuki tidur malamku dan bangun pagiku, selalu saja wajahmu tergambar jelas saat itu. Aku terhipnotis. Dan kamulah sebab dari rasa mabuk yang memiringkan langkahku, juga menganggu kinerja otakku.
Cukup !! Aku sekarat !! Aku harus menyapamu lebih dulu ! Aku harus mendengar suara lembutmu mengalun. Ah .. logika tak boleh ikut dalam permainan rumit bernama cinta. Tapi, lagi-lagi bibirku kelu !! Lagi-lagi tentang rasa malu! !!

Lalu.

Aku mundur.

Selangkah.

Dua langkah.

Lalu kembali memerhatikanmu lagi.

Diam-diam.

Seperti biasa.

Selasa, 19 Februari 2013

for you, Economics College Student :*

Diposting oleh n d u u t y ♥ di 19.15 0 ocehan

Hey! Mengapa anda masuk FE? Mengapa tidak masuk FK, FT, FIB atau fakultas lainnya?
Mengapa harus ekonomi? Suka, ingin tahu, coba-coba, atau terjebak? Kalau saya sih, karena cinta :)

Dulu, saya sangat tidak tertarik dengan ekonomi. "Apaan tuh? ilmunya statis. lulusannya sudah terlalu banyak. ga spesial!" itu pendapat saya. Namun, sejak duduk di bangku SMA saya jatuh cinta pada ekonomi. Pepatah lama menyebutnya: benci jadi cinta. Ali-alih tertarik pada teori ekonomi dan akuntasi (tanpa ada maksud mensubordinasi pihak manapun), minat saya terbatas pada kurva-kurva dan eksperimennya saja (tentu anda mengerti eksperimen apa yang saya maksudkan).

Siapa yang tidak kenal saya? pastilah banyak. Tetapi, siapa yang tidak kenal PPF? Saya berani bertaruh semua anak ekonomi pasti kenal Production-Possibility Frontier (PPF). Saya ingat betul, PPF adalah sosok 'rupawan' yang menarik hati saya hingga saat ini. Entah mengapa, saya merasa hidup saya berkaitan erat dengan PPF. Ibarat bunga dan kumbang, begitulah PPf dan hidup menurut saya. Orang dulu berkata: sering bertemu membawa cinta. Iyupp, saya rasa mata kuliah PE membenarkan pernyataan tersebut. Saya suka PPF dan segala sesuatu tentangnya.

Berangkat dari perjalanan cinta saya ini, saya ingin menganalisis cara hidup kita. Mahasiswa menggunkan PPF. Mengapa? Sama seperti PPF penting dalam ekonomi, cara hidup kita ini pun penting dalam segala hal. Dalam ilmu (dasar) ekonomi kita belajar bahwa hidup penuh pilihan sehingga kita perlu ilmu untuk menanganinya-disebut ekonomi. Dalam menentukan pilihan (baca: membuat keputusan) diperlukan prioritas dan pengorbanan. Guru saya pernah mengatakan bahwa manusia sebagai makhl Tuhan yang paling kreatif dan (kebanyakan) tidak mau rugi, cenderung mengombinasikan pilihan-pilihan mereka semaksimal yang mereka bisa lakukan semaksimal ang bisa mereka dapatkan dari kombinasi itu. Fenomena inilah, menurut beliau yang melatarbelakangi lahirnya PPF.

Begini, kita sebagai mahasiswa juga dihadapkan pada dua pilihan amat penting: nilai dan moral. Di satu sisi kita dituntut untuk berkompetisi dan berprestasi dalam pendidikan di perkuliahan, di sisi lain kita dituntut untuk berkontribusi dan berpartisipasi dalam pembentukan moral masyarakat. Hal ini menjadi dilematis ketika kita menyadari bahwa kemampuan masing-masing kita terbatas untuk dapat menyanggupi keduannya. Dengan kata lain, daya kita menjadi constraint dalam situasi ini. Oleh kaena itu, sesuai tujuan PPF tadi, manusia akan membuat kombinasi antara keduanya sehingga pilihan yang akan kita buat adalah yang paling efisien dibanding pilihan-pilihan lainnya.

Saya berusaha merangkum semua kemungkinan kombinasi ke dalam tiga bentuk kombinasi, yaitu nilai tinggi dengan moral rendah, nilai rendah dengan moral tinggi, nila moderat dengan moderat pula. Tidak ada pilihan nilai tinggi dengan moral tinggi sebab sesuai sifat PPF, setiap kenaikan satu unit barang X (dalam konteks ii adalah nilai) akan menimbulkan penurunan satu unit barang Y (dalam konteks ini adalah moral).

Pernahkah terpikirkan oleh anda bahwa semakin ambisius anda mengerjakan tugas dan mengejar materi perkuliahan untuk mengejar 'kesuksesan' anda, semakin besar tendesi anda untuk menghalalkan berbagai cara sehingga moral dan etika anda bercerai? Atau sebaliknya, saking tingginya anda menjunjung prinsip-prinsip moral (entah agama, suku atau keluarga) maka kefanatikan tidak logis akan mengacaukan kinerja anda dalam perkuliahan. Sadar atau tidak, hal ini sering terjadi dan menyalahi aturan PPF.

Lalu bagaimana sikap kita yang seharusnya? Tentu sikap ideal yang diharapkan adalah dengan tetap mengindahkan aturan PPF dalam hidup anda. Pertama, buatlah kemungkinan kombinasi yang mampu membentuk PPF anda sesai tujuan yang hendak anda capai. Dalam kehidupan mahasiswa, tujuan tersebut ialah target kesuksesan pribadi anda. Ingat, uji terus kesuksesan itu, jangan sampai kesuksesan anda adalah kesuksesan semu yang bisa membuat anda keliru.

Kedua, jangan sekali-kali memaksakan tingkat kombinasi dua output yang anda miliki sehingga PPF anda menjadi tidak cekung terhadap titik origin. Artinya, jagalah agar jgan sampai kombinasi yang anda buat terkait nilai dan moral, tidak sesuai dengan constraint anda: kemampuan diri anda sendiri. Kalau memag kita mampu menjadi orang yang bermoral meski nilai akademik kita tidak luar biasa. Lakukanlah, sebisa mungkin hindari menjadi orang jenius yang tidak bermoral.

Detail PPF dalam kehidupan mahasiswa ini tidak akan saya selesaikan dalam tulisan ini. Akan lebih baik bila kita (sayang dan anda) masing-masing secara langsung mengimplementasikan hal-hal yang sudah dibahas sepanjang karangan ini. Ingat, PPF dibuat untuk mempermudah hidup ini yang penuh pilihan. Jangan sia-siakan PPF mu, teman-teman! Segera kombinasikan prestasi dan moralitas sesuai target dan kemampuanmu!

Ayo jaga PPF hidup kita terutama KAU, MAHASISWA EKONOMI !! Bagi Tuhan, Indonesia, Almamater dan Keluarga :)
 

k h a l i f a h Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea